Ekspektasi inflasi mengalami kenaikan terbesar dalam 4 tahun 11 bulan terakhir akibat kenaikan harga minyak internasional dan bahan baku. 

Menurut data dari Bank Sentral Korea Selatan (BOK) pada hari Selasa (23/11), ekspektasi inflasi bulan November naik 0,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2,7 persen. 

Produk petroleum, hasil pertanian, peternakan dan perikanan, tagihan listrik, dan lainnya dipilih sebagai produk utama yang akan mempengaruhi kenaikan harga konsumen. 

BOK menganalisis bahwa kenaikan harga minyak internasional dan bahan baku meningkatkan harga konsumen secara psikologis, dan terdapat kemungkinan kenaikan tambahan di masa depan. 

Sementara, Indeks Sentimen Gabungan Konsumen (CCSI) naik 0,8 poin menjadi 107,6 poin sejalan dengan transisi ke sistem 'Hidup dengan COVID-19.'

Apabila CCSI lebih tinggi daripada 100, hal itu berarti sentimen konsumen optimis. 

Namun, indeks prospek kondisi kehidupan yang menunjukkan persepsi keuangan rumah tangga mencapai 97, turun 1 poin dibandingkan sebulan sebelumnya. 

Indeks yang menunjukkan persepsi kondisi ekonomi saat ini tercatat sebesar 81, naik 1 poin dibandingkan sebulan sebelumnya, dan indeks yang menunjukkan persepsi kondisi ekonomi masa depan tercatat 96, tetap sama dengan bulan lalu.  

Indeks tabungan rumah tangga naik 1 poin dan utang rumah tangga turun 1 poin. 

Indeks prediksi harga perumahan sebesar 116, turun 9 poin dari sebulan sebelumnya, dan indeks prediksi tingkat harga naik 3 poin menjadi 152.