Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) pada Selasa (23/11) menyatakan bahwa pasien gejala berat di Korea Selatan bertambah 34 orang menjadi 549 orang, yang terbanyak sejak COVID-19 merebak di Korea Selatan.
Jumlah pasien dengan gelaja berat terus meningkat setelah sempat mencapai titik tertinggi pada tanggal 17 November lalu dengan 522 orang. Jumlah orang yang meninggal dunia bertambah 30 orang menjadi 3.328 orang.
Tambahan kasus COVID-19 hingga Selasa (23/11) dini hari dilaporkan sebanyak 2.699 orang, sehingga jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Korea Selatan kini mencapai 420.950 orang.
Di antara kasus-kasus baru tersebut, tercatat sejumlah 2.685 kasus yang merupakan penularan lokal dan 14 kasus dari luar negeri. Jumlah kasus di wilayah metropolitan Seoul mencapai 76,6 persen dari total kasus penularan lokal, termasuk 1.160 di Seoul, 769 di Geonggido, dan 129 di Incheon.
Sebanyak 82,4 persen dari total populasi Korea Selatan telah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin COVID-19, sementara jumlah penerima vaksinasi penuh telah mencapai 79 persen.
Sementara itu, pemerintah berupaya untuk melakukan vaksinasi tambahan (booster shot) bagi kalangan warga lanjut usia (lansia) dan yang berisiko tinggi.
Dari antara subyek penerima suntikan vaksinasi tambahan, 25 persen dari mereka telah mendapatkan suntikan tambahan tersebut.
Pemerintah akan menambah jumlah tenaga kerja yang mengunjungi rumah sakit khusus kalangan lansia untuk memberikan vaksinasi.
Pertemuan langsung dengan pasien dan keluarganya, yang sempat diperbolehkan bagi orang yang telah divaksinasi, dihentikan untuk sementara waktu, serta petugas rumah sakit di wilayah metroplitan Seoul harus menjalani tes PCR sebanyak dua kali seminggu.
Vaksinasi tambahan bagi kalangan berusia 18-49 tahun akan dilaksanakan di semester pertama tahun depan.