Sehubungan dengan kematian Mantan Presiden Chun Doo-hwan pada hari Selasa (23/11), berbagai kelompok yang memiliki keterkaitan dengan gerakan demokratisasi Gwangju 18 Mei menyatakan bahwa kebenaran 18 Mei tidak bisa dikubur bersama kematian Chun.
Sejumlah kelompok terkait menggelar jumpa pers darurat dan menyatakan bahwa Chun Doo-hwan meninggal dunia sebagai orang yang bersalah karena tidak dihukum saat masih hidup akibat hukuman yang ditangguhkan.
Ditambahkan pula, pihaknya terus berharap agar pengadilan terhadap Chun bisa menjadi pengadilan bersejarah untuk meminta tanggung jawab besar dari pihak yang bertanggung-jawab dalam pembunuhan warga sipil yang tidak berdosa. Namun hal itu kini sia-sia karena kematian Chun.
Mereka menambahkan bahwa pihaknya harus meminta pertanggung-jawaban kepada para pelaku utama pembunuhan Gerakan Demokratisasi Gwangju 18 Mei agar mereka mengungkap tindakan kriminal Chun secara jelas dan menegakkan keadilan sejarah secara benar.