Jumlah kasus COVID-19 di Korea Selatan tercatat di angka 5.000-an untuk pertama kalinya sejak kasus pertama dilaporkan di Korea Selatan.

Jumlah pasien kritis baru pun melebihi 700 orang setelah satu bulan penerapan skema 'pemulihan kehidupan sehari-hari secara bertahap'.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) menyatakan bahwa jumlah penambahan kasus harian baru COVID-19 di Korea Selatan tercatat mencapai 5.123 kasus hingga Rabu (1/12) dini hari.

Penambahan kasus harian yang melebihi 5.000 kasus ini merupakan pertama kalinya di Korea Selatan sejak pandemi COVID-19 mulai merebak.

Jumlah pasien COVID-19 dengan gejala berat pun naik 62 orang dari sehari sebelumnya menjadi 723 orang.

Dilaporkan jumlah kumulatif kasus kematian tercatat mencapai 3.658 kasus dengan tambahan 35 kasus kematian. Sementara tingkat fatalitas kasus tercatat sebesar 0,81 persen.

Di tengah kondisi jumlah pasien yang terus mencatatkan rekor baru setiap hari, lebih dari 80 persen kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 gejala berat di seluruh Korea Selatan telah terisi.

Jumlah pasien yang menunggu untuk dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 842 orang di wilayah metropolitan Seoul.

KDCA menerangkan bahwa kapasitas tempat tidur pasien dan jumlah pasien yang menunggu perawatan di rumah sakit cenderung meningkat sehingga pihaknya berupaya untuk menambahkan lebih dari 1.300 tempat tidur pasien.

Sejalan dengan itu, KDCA berupaya sekuat tenaga untuk menutup kemungkinan masuknya virus corona varian Omicron ke Korea Selatan.

Untuk itu, pihaknya membentuk satuan kerja guna membuat strategi pencegahan penyakit dengan cepat  dan mengembangkan metode analisis tes PCR untuk mengonfirmasi penularan varian Omicron selain mengontrol pendatang yang masuk ke Korea Selatan.