Para diplomat senior dari negara-negara G7 dijadwalkan akan memperkuat solidaritas menghadapi kemungkinan serangan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh China dan memperluas diplomasi dalam pembicaraan yang akan digelar pada akhir pekan ini.
Dalam pertemuan tingkat tinggi G7 antara para Menteri Luar Negeri dan Pembangunan di Liverpool, Inggris, yang dibuka pada hari Jumat (10/12). Perwakilan dari Korea Selatan, Australia, India, Afrika Selatan, dan ASEAN diundang sebagai tamu dalam pertemua tersebut.
Acara diplomatik tersebut dilakukan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Demokrasi yang diadakan oleh Amerika Serikat (AS) pada minggu ini, di mana para pemimpin lebih dari 100 negara dan wilayah mendiskusikan cara untuk memajukan demokrasi dan mempromosikan hak asasi manusia, dalam upaya yang tampak sebagai bagian dari langkah untuk melawan China dan Rusia.
Sementara Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan bahwa para partisipan akan membahas pembentukan "jaringan kebebasan" dan juga mendiskusikan rencana kolektif untuk melakukan boikot diplomatik atas Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Para sekutu utama AS, termasuk Inggris, Australia, Kanada, sejauh ini telah mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti langkah AS untuk tidak mengirimkan delegasi pemerintah ke Olimpiade Beijing pada bulan Februari tahun depan. Korea Selatan, yang juga merupakan negara sekutu AS, mengatakan pihaknya tidak sedang mempertimbangkan langkah serupa.
Di tengah hubungan Seoul dan Tokyo yang sedang tegang, perhatian kini tertuju pada apakah Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong akan bertemu dengan rekannya dari Jepang, Yoshimasa Hayashi, untuk pertama kalinya sejak Hayashi menjabat pada bulan lalu.