Bank Sentral Amerika Serikat, atau The Fed, memperkirakan tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun depan dan akan mempercepat tapering dengan mengurangi jumlah pembelian obligasi pada bulan Maret tahun depan.
The Fed akan mempercepat langkah tersebut untuk menanggulangi inflasi.
Sejak pandemi COVID-19, The Fed, yang setiap bulannya membeli obligasi senilai 120 miliar dolar AS, telah mengumumkan akan mengurangi jumlah pembelian obligasi sebanyak 15 miliar dolar AS. Namun, The Fed kembali mengumumkan pembelian obligasi itu akan dikurangi hingga sebanyak 30 miliar dolar mulai Januari tahun depan.
Berdasarkan rencana itu, tapering, atau pengurangan pembelian obligasi, akan berakhir pada bulan Maret tahun depan.
Sehubungan dengan itu, Jerome Powell, Ketua The Fed, menerangkan bahwa tekanan inflasi meningkat dan kondisi perekrutan mulai pulih dengan cepat sehingga pihaknya segera mengurangi pemberian bantuan kebijakan.
Sebanyak 10 dari 18 anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan tingkat suku bunga acuan memperkirakan kenaikan suku bunga tersebut sebanyak tiga kali pada tahun depan.
Sebelumnya pada rapat di bulan September lalu, tidak ada anggota FOMC yang memperkirakan suku bunga acuan akan dinaikkan sebanyak tiga kali.
Dalam laporan prediksi ekonominya, The Fed menaikkan prediksi konsumsi pribadi di AS tahun ini menjadi 5,3 persen dari sebelumnya 4,2 persen, sementara prediksi tahun depan menjadi 2,6 persen dari sebelumnya 2,2 persen.
Ketua The Fed menambahkan bahwa inflasi yang terjadi lebih besar dan berlangsung lebih lama, serta diperburuk dengan munculnya varian virus corona, sehingga inflasi telah melebihi target 2%.