Bank Sentral Korea (BOK) pada Kamis (16/12) memperkirakan harga barang naik di kisaran 2 persen pada tahun depan seiring pemulihan ekonomi dan meningkatnya tekanan inflasi dari faktor permintaan.
Dibandingkan tahun ini, harga barang di tahun depan tidak akan melonjak karena berkurangnya dampak dari faktor pasokan, tapi kenaikan bertahan di kisaran 2 persen.
BOK menilai faktor kenaikan harga barang lebih dominan jika mempertimbangkan kondisi yang mempengaruhi harga barang di masa depan.
Pasalnya, harga bahan baku internasional yang merupakan faktor utama kenaikan harga barang di semester kedua tahun ini diperkirakan akan menjadi stabil karena pemulihan pasokan, tapi kecenderungan kenaikann masih akan berlanjut dan gangguan rantai pasokan global pun akan berlangsung lama.
Diperkirakan ekspansi kecenderungan pemulihan konsumsi dan peningkatan harapan inflasi menjadi 'risiko inflasi'.
Sementara itu, perlambatan pemulihan konsumsi akibat penyebaran varian Omicron dan penurunan harga minyak internasional dikatakan sebagai potensi tekanan ke bawah.
Kecuali makanan dan minuman serta energi, tingkat inflasi inti melebihi satu persen pada tahun ini dan diperkirakan akan meningkat mendekati 2 persen pada tahun depan.
Di tengah-tengah pemulihan ekonomi, tekanan inflasi akan meningkat, terutama pada barang-barang tahan lama, seperti mobil.