Risiko penularan COVID-19 di seluruh negeri Korea Selatan dinilai telah berada di level tertinggi selama empat minggu berturut-turut.
Otoritas kesehatan Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (20/12) bahwa level risiko penularan COVID-19 di seluruh negeri dalam pekan ketiga di bulan Desember, yakni antara tanggal 12 hingga 19 Desember, dinilai sangat tinggi.
Level tersebut telah berlangsung selama empat minggu berturut-turut sejak minggu keempat di bulan November.
Terlebih lagi, risiko penularan virus corona di wilayah luar ibu kota Seoul pun dinyatakan sangat tinggi.
Menurut otiritas kesehatan, kapasitas kemampuan tanggapan tim medis, baik di wilayah seputar metropolitan Seoul maupun di wilayah luar ibu kota, telah hampir mencapai batasnya.
Tingkat keterisian tempat tidur di Unit Perawatan Intensif (ICU) di wilayah sekitar Seoul meningkat, dari yang sebelumnya 85,9 persen pada pekan kedua bulan Desember, menjadi 86,5 persen pada pekan ketiga bulan Desember.
Kapasitas tempat tidur ICU di wilayah luar ibu kota pun meningkat dari 68,5 persen menjadi 72,6 persen.
Adapun jumlah rata-rata kasus harian baru COVID-19 pada pekan lalu mencapai 6.866 kasus, naik 798 kasus dari seminggu sebelumnya, yang menunjukkan tren lajunya lonjakan kasus terus berlanjut.
Namun demikian, jumlah pasien yang dirawat inap sedikit turun dari yang sebelumnya 5.623 kasus menjadi 5.417 kasus.
Otoritas kesehatan meanganalisis bahwa penurunan pasien rawat inap itu dipengaruhi oleh peningkatan tingkat vaksinasi di kalangan warga berusia 60 tahun ke atas yang telah menerima suntikan vaksin dosis tambahan atau booster shot.
Jumlah penerima booster shot bagi kelompok beruisa 60 tahun ke atas mencapai 54,8 persen, melonjak dari seminggu sebelumnya, yaitu 31,4 persen.