Pemerintah Korea Selatan telah melakukan perundingan untuk mengamankan obat anti-viral COVID-19 untuk 300 ribu orang dan kini berada di tahap akhir penyelesaian kesepakatan dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), Pfizer.

Jumlah obat yang berencana dibeli itu jauh lebih banyak dari yang diumumkan pemerintah sebulan lalu.

Kementerian Keamanan Makanan dan Obat akan mengeluarkan keputusan pemberian izin untuk penggunaan darurat obat tersebut pada minggu depan dan otoritas pencegahan penyakit berencana menggunakan obat itu bagi pasien yang dirawat di rumah, selain untuk pasien di rumah sakit.

Pada Jumat (24/12), jumlah pasien kritis akibat COVID-19 di Korea Selatan mencatatkan rekor tinggi baru dengan laporan 1.084 orang.

Pemerintah telah mengamankan sekitar seribu tempat tidur pasien tambahan hingga saat ini, sehingga masalah kekurangan tempat tidur pasien akan dapat diselesaikan.

Menurut Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA),  sejumlah 6.233 kasus dilaporkan pada Jumat (24/12), berkurang 1.200 kasus dibandingkan seminggu lalu.

Namun demikian, 16 kasus varian Omicron dikonfirmasi dalam satu hari, sehingga jumlah total kasus varian Omicron telah mencapai 262 kasus.

Pemerintah Korea Selatan akan menerapkan tes PCR baru yang dapat mengonfirmasi varian Omicron dalam 3-4 jam setelah terinfeksi mulai 30 Desember. Dengan itu, diharapkan penularannya dapat ditekan dengan lebih cepat.

Menurut pemerintah, aturan jaga jarak sosial yang diperketat dapat menahan penyebaran penularan COVID-19, tetapi kasus penularannya dinilai belum mulai mereda.