Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan jumlah pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritis pada Rabu (29/12) dini hari mencapai 1.151 orang, kembali mencatatkan rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19 mulai merebak. 

Adapun dilaporkan 5.409 kasus harian COVID-19 dan penambahan jumlah kasus kematian sebanyak 36 kasus dari sehari sebelumnya. 

Sekitar 27.000 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 kini sedang menjalani proses karantina mandiri di rumah, sementara itu dilaporkan tidak ada pasien yang harus menunggu hingga lebih dari sehari untuk dapat dirawat inap di rumah sakit. 

Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum menilai bahwa penularan virus corona di Korea Selatan telah mereda sedikit demi sedikit, mengutip bahwa angka kasus mingguan COVID-19 mulai menurun dan tidak ada lagi pasien yang harus menunggu ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. 

Meski demikian, PM Kim tetap menyampaikan keprihatinan atas penyebaran varian COVID-19 baru Omicron yang menular dengan cepat. 

Jumlah total kasus varian Omicron di Korea Selatan hingga Rabu (29/12) telah tercatat sebanyak 558 kasus, setelah lebih dari seratus kasus terdeteksi hanya dalam satu hari sebelumnya. 

Mulai hari Kamis (30/12) besok, metode pengetesan yang dapat dengan cepat mendeteksi varian Omicron hanya dalam 3-4 jam akan digunakan di Korea Selatan untuk menekan penularan varian baru tersebut. 

Sementara itu, Komite Pemulihan Kehidupan Sehari-hari pun telah menggelar pertemuan pada hari Rabu (29/12) ini untuk membicarakan perpanjangan kembali penerapan aturan jaga jarak sosial yang diperketat.

Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, pemerintah berencana akan mengumumkan revisi protokol kesehatan pada hari Jumat (31/12) minggu ini.