Korea Selatan mencatatkan rekor jumlah kasus harian COVID-19 menembus angka 20 ribu kasus untuk pertama kalinya sejak pandemi mulai merebak.
Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan hingga Rabu (02/02) dini hari, terdapat penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 20.270 kasus, termasuk di antaranya 20.111 kasus yang merupakan penularan lokal dan 159 kasus yang berasal dari luar negeri.
Ini merupakan rekor lonjakan tertinggi yang hanya terjadi dalam satu minggu terakhir, setelah jumlah kasus COVID-19 pertama kali mencatatkan lebih dari sepuluh ribu kasus pada 26 Januari lalu.
Menurut otoritas kesehatan, penularan varian Omicron yang telah menjadi varian dominan di Korea Selatan membuat jumlah pasien COVID-19 melonjak dengan cepat.
Namun tidak seperti lonjakan jumlah kasus virus corona, tingkat fatalitas kasus dilaporkan mengalami penurunan secara bertahap, tercatat di angka 0,77 persen pada Rabu (02/02) dini hari, turun 0,1 persen poin dari seminggu sebelumnya.
Jumlah pasien kritis COVID-19 pun berkurang lebih dari seratus kasus selama periode yang sama, dari sebelumnya 385 kasus menjadi 278 kasus.
Namun demikian, jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan seminggu lalu, menjadi 89 ribu orang.
Sementara itu, mulai hari Kamis (03/02) besok, sistem medis baru untuk menangkal gelombang varian Omicron akan diterapkan di Korea Selatan.
Warga lanjut usia berumur 60 tahun ke atas atau kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga kerja di lembaga kesehatan, akan diprioritaskan untuk melakukan tes PCR.
Sedangkan warga lainnya akan terlebih dahulu mendapatkan rapid test antigen di tempat tes COVID-19 dan klinik lokal, dan jika terkonfirmasi positif COVID-19, maka kemudian akan mendapatkan tes PCR.