Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menyatakan pihaknya secara sistematis dan menyeluruh akan menanggulangi perihal keputusan pemerintah Jepang untuk merekomendasikan Tambang Sado, yang merupakan tempat kerja paksa warga Joseon di masa penjajahan Jepang, sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dalam pertemuan dengan wartawan pada Kamis (03/02), perwakilan Cheongwadae memaparkan bahwa pemerintah Korea Selatan menanggapi hal tersebut melalui satuan tugas yang terdiri dari instansi dan sejumlah ahli terkait, serta bekerjasama dengan masyarakat internasional.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah memanggil Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan, Koichi Aiboshi, dan menyampaikan protes tentang keputusan Jepang untuk merekomendasikan Tambang Sado sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong juga mengutarakan protes serupa kepada Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dalam telekonferensi yang dilakukan pada Kamis (03/02).