Harga konsumen Korea Selatan pada bulan Januari naik 3,6 persen, mencatatkan kenaikan di kisaran 3 persen selama empat bulan berturut-turut.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Nasional Korea pada hari Jumat (04/02), indeks harga konsumen bulan Januari tercatat sebesar 104,69, meningkat 3,6 persen dibandingkan satu tahun lalu.
Harga komoditas naik 4,5 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya, dan produk industri naik 4,2 persen. Harga produk olahan naik 4,2 persen, khususnya harga roti naik 7,5 persen.
Kenaikan harga produk minyak bumi tercatat yang paling tinggi dengan kenaikan 16,4 persen, walaupun rasio kenaikannya lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya.
Hasil pertanian, peternakan, dan perikanan naik 6,3% dari tahun lalu, di mana produk peternakan naik yang tertinggi sebesar 11,5%. Harga daging babi naik 10,9 persen, harga daging sapi impor naik 24,1 persen, dan harga telur naik 15,9 persen. Harga buah arbei juga naik 45,1 persen, dan sawi putih 56,7 persen.
Harga jasa naik 2,9 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Indeks harga produk keperluan sehari-hari naik 4,1 persen dibandingkan satu tahun lalu, dan harga barang pokok juga naik 3 persen.
Seorang pejabat di Badan Pusat Statistik Nasional Korea mengatakan bahwa kenaikan harga konsumen disebabkan oleh kenaikan harga energi global dan masalah pasokan yang diakibatkan gangguan rantai pasokan global. Ditambahkannya, kenaikan harga konsumen diperkirakan akan terus berlangsung untuk sementara waktu.