Kasus dugaan penyebaran flu burung yang sangat patogen terus ditemukan di peternakan ayam petelur di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggido, dan peternakan ayam broiler di Jeongeup, Provinsi Jeolla Utara. 

Saat ini, otoritas terkait sedang melakukan pemeriksaan dan dibutuhkan waktu tiga hari untuk mengonfirmasi jenis virus tersebut sangat patogen atau tidak.

Peternakan tersebut masing-masing menternak sejumlah 177 ribu ekor ayam petelur dan 51 ribu ekor ayam broiler. 

Apabila kedua peternakan itu dikonfirmasi positif dengan virus flu burung yang sangat patogen, maka jumlah total peternakan yang telah dikonfirmasi akan bertambah menjadi 37 unit sejak bulan November lalu. 

Akibat kasus flu burung pertama yang terkonfirmasi di peternakan ayam kampung pada tanggal 4 Februari lalu, perintah larangan pergerakan dikeluarkan selama dua hari di seluruh daerah di Korea Selatan, namun laju penyebaran tidak mereda. 

Khususnya flu burung dengan patogen tinggi jenis baru, H5N8, ditemukan pada unggas liar yang telah mati pada akhir bulan lalu, sehingga meningkatkan ketegangan.

Pihak berwenang mengatakan penyebaran virus flu burung yang sangat patogen dapat berlangsung lama apabila jenis baru muncul, dan hal itu akan mempengaruhi harga telur. 

Pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan di peternakan di seluruh daerah sampai 13 Februari mendatang, termasuk pada jalur kendaraan, fasilitas peternakan, peralatan, dan lainnya. 

Otoritas terkait juga meminta pihak pengelola peternakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara seksama dan segera melaporkan apabila menemukan gejala yang mencurigakan.