Korea Utara mengklaim serangkaian uji coba nuklirnya baru-baru ini sebagai kemenangan besar, sebagaimana negaranya adalah satu-satunya negara yang melakukan uji coba rudal yang dapat menjangkau daratan Amerika Serikat (AS).
Korea Utara bahkan mengisyaratkan peninjauan kembali moratorium nuklir dan rudal balistik antar-benua (ICBM), sehingga meningkatkan ketegangan regional.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengklaim peluncuran rudal hipersonik dan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 yang dilakukan pada awal tahun ini sebagai kemenangan yang dihasilkan oleh keberanian yang besar.
Kementerian itu juga menuliskan di laman situs webnya bahwa uji coba rudal adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan tekad Pemimpin Kim Jong-un untuk tidak memberi ampun ataupun belas kasihan kepada mereka yang melanggar harkat dan martabat rakyatnya.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara membanggakan kekuatan militernya dengan menyebut bahwa terdapat sekitar 200 negara di dunia, tetapi hanya sedikit negara yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antar-benua, dan rudal hipersonik.
Demikian, Korea Utara secara tidak langsung menunjukkan bahwa serangkaian uji coba rudal yang dilakukan baru-baru ini adalah provokasi terhadap AS.