Satuan tugas kebijakan populasi gelombang keempat yang diluncurkan pada bulan ini akan membahas langkah-langkah untuk melengkapi insentif bagi kalangan muda yang menikah dan melahirkan.
Sejalan dengan itu, satuan tugas tersebut akan memperluas pola kerja yang memungkinkan warga untuk bekerja sambil mengasuh anak.
Satuan tugas itu juga akan mencari solusi untuk masalah kekuarangan tenaga kerja asing akibat pandemi COVID-19.
Untuk sistem perekrutan bagi kelompok usia lanjut, termasuk perpanjangan usia pensiun, satuan tugas itu akan membentuk badan pembahasan masyarakat.
Perihal tersebut terkandung dalam 'bidang utama dan pembahasan satuan tugas kebijakan populasi gelombang keempat'.
Satuan tugas tersebut telah mengklasifikasikan masalah kependudukan ke dalam beberapa kategori, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Kategori jangka pendek yang membutuhkan penangan cepat dalam waktu lima tahun tampaknya akan segera dibahas.
Empat bidang yang akan dibahas adalah perluasan penduduk usia produktif, penguatan kemampuan adaptasi pada penurunan jumlah populasi, penanggulangan penuaan populasi yang cepat, dan penanganan kelahiran ultra rendah.
Satuan tugas kebijakan populasi gelombang keempat dipimpin oleh Wakil Menteri Strategi dan Keuangan serta diikutsertai oleh kementerian terkait, kembaga penelitian kebijakan nasional, dan ahli dari kalangan swasta.
Satuan tugas yang resmi diluncurkan pada Februari ini akan mengeluarkan kebijakan yang lengkap mulai kuartal ketiga tahun ini.