Pada Rabu (18/02), hari kedua dalam masa kampanye resmi pemilihan umum presiden Korea Selatan, calon presiden (capres) Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea mengunjungi Asosiasi Pengusaha Taksi Swasta Korea Selatan dan meminta dukungan para sopir taksi. 

Lee berkomitmen untuk membuat aplikasi panggilan taksi publik secara nasional dan mencegah masalah penyalahgunaan oleh perusahaan platform raksasa, seperti Kakao.

Dia juga berkampanye di stasiun MRT Gangnam di pusat Kota Seoul dan menyuarakan tekadnya untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi kaum muda dan meningkatkan bantuan bagi pemilik usaha kecil. 

Sementara itu capres Yoon Suk Yeol dari Partai Kekuatan Rakyat memilih Kota Gwangju, di mana dia menyerukan bahwa telah tiba saatnya untuk merobohkan struktur regional yang dibuat oleh politisi yang mengandalkan regionalisme. 

Dia kemudian melanjutkan kampanye ke Kota Cheongju di Provinsi Chungcheong Utara dan Kota Wanju di Provinsi Gangwondo pada Rabu (16/02) sore. 

Di sisi lain, dalam kunjungan ke Kota Mokpo, calon presiden dari Partai Keadilan, Shim Sang-jong meminta dukungan penduduk setempat dengan berjanji akan menjadi presiden yang berfokus pada penghijauan dan kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, capres dari Partai Rakyat Ahn Cheol-soo menghentikan kampanyenya akibat insiden di mana dua orang di dalam bus kampanyenya meninggal dunia karena keracunan gas pada hari Selasa (15/02) kemarin. 

Ahn memberi penghormatan di dua altar penghormatan terpisah yang didirikan di pusat Kota Cheonan bagi anggota tim kampanyenya yang meninggal dunia tersebut.

Sebagai tanggapan atas kejadin yang mendadak tersebut, Ahn telah menangguhkan kegiatan kampanye tanpa batas waktu yang belum ditentukan.