Photo : Getty Images Bank
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada hari Senin (21/02) kemarin bahwa fenomena kenaikan harga konsumen semakin menguat di wilayah Asia, termasuk Korea Selatan.
Menurut WSJ, rasio kenaikan harga konsumen bulan Januari di India mencapai 6 persen, jauh lebih tinggi daripada kenaikan rata-rata selama 3 tahun terakhir sebelum pandemi COVID-19, yaitu 3,6 persen.
Rasio kenaikan harga konsumen di Sri Lanka bulan Januari lalu mencapai 14,2 persen, yang merupakan titik tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Harga bahan pokok di Korea Selatan pada bulan Januari lalu juga naik 3 persen, pertama kali mencapai kisaran 3 persen dalam 10 tahun sejak bulan Januari tahun 2012 lalu.
Sementara rasio kenaikan harga konsumen di Thailand pada bulan Januari lalu mencapai 3,2 persen.
WSJ melaporkan bahwa wilayah Asia mengalami kemungkinan inflasi karena kenaikan harga minyak internasional dan jenis bahan pangan.
Khususnya, beberapa negara di Asia, meliputi Korea Selatan, India, Thailand, serta negara lainnya, mengimpor energi dan bahan makanan dari negara lain.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), harga bahan pangan global pada tahun lalu naik 28,1 persen secara menyeluruh, dan harga minyak bumi pada tahun ini telah naik 20 persen setelah kenaikan dua kali lipat pada tahun lalu berdasarkan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI).