Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan dan Strategi Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan bahwa jika tren kenaikan harga minyak global terus berlanjut hingga bulan Maret, maka pemerintah akan memperpanjang kebijakan pemangkasan pajak bahan bakar yang dijadwalkan akan berakhir pada April. 

Wakil PM Hong menyatakan hal tersebut saat mengunjungi pangkalan cadangan minyak di Kota Ulsan pada hari Rabu (23/02) untuk meninjau keadaan pasokan dan cadangan minyak di dalam negeri. 

Ini adalah pertama kalinya pemerintah mengungkapkan rincian waktu dan standar terkait perpanjangan pemotongan pajak bahan bakar tersebut. 

Hong menyebut lonjakan harga minyak global yang memicu kenaikan harga bensin di dalam negeri menambah beban masyarakat. 

Karenanya, dia memperkirakan pemerintah akan memutuskan perpajangan pemotongan pajak bahan bakar tersebut pada bulan Maret mendatang. 

Hong juga menekankan kembali bahwa pasokan minyak dan cadangan minyak Korea Selatan tetap terjaga dengan stabil. 

Saat ini, Korea Selatan mengimpor 29,3 persen minyak dari Arab Saudi, 12,4 persen dari AS dan 10,6 persen dari Kuwait, sementara volume impor minyak dari Rusia ke Korea Selatan hanya sebesar 5,6 persen.

Ditambahkan pula bahwa pemerintah memiliki cadangan 97 juta barel, yang mampu memenuhi permintaan dalam negeri selama 106 hari, tanpa diperlukan pasokan tambahan.