Kendaraan berbahan bakar gas petroleum cair (LPG) dan gas alam terkompresi (CNG) serta kendaraan hibrida akan dikecualikan dari kategori kendaraan rendah emisi.

Wakil Perdana Menteri Hong Nam-ki memimpin Rapat ke-19 untuk Pertumbuhan Inovasi BIG3, yang mencakup Kendaraan Masa Depan, Bio-Kesehatan, dan Sistem Semikonduktor, di kantor pemerintahan Seoul pada Kamis (24/02) dan membahas pemberian subsidi untuk pembelian kendaraan serta perpajakan yang berfokus pada kendaraan listrik dan hidrogen.

Hong mengungkapkan bahwa kendaraan berbahan bakar LPG dan CNG akan dikecualikan dari kategori rendah emisi mulai tahun 2024, sementara kendaraan hibrida akan dikecualikan mulai tahun 2025 atau 2026.

Namun menurutnya, pemerintah tetap akan memberikan subsidi kepada produsen komponen kendaraan tersebut dengan pertimbangan dampak pengurangan gas rumah kaca dan daya saing harga.

Bersama dengan itu, pemerintah membahas perpanjangan pemotongan pajak konsumsi atas kendaraan hibrida, listrik, dan hidrogen selama 2 atau 3 tahun lebih lama.

Untuk mobil otonom, pemerintah akan melengkapi infrastruktur terkait dengan menyediakan sistem lalu lintas pintar generasi berikutnya di jalan tol hingga tahun 2023 dan membuat peta tiga dimensi untuk jalanan umum.

Untuk tujuan yang sama, pemerintah akan memperkuat daya saing industri semikonduktor.

Hong memaparkan bahwa tahun ini pemerintah melaksanakan proyek penelitian dan pengembangan baru, yaitu daya semikonduktor, semikonduktor kecerdasan buatan, dan teknologi sensor canggih. 

Selain itu, pemerintah akan mengembangkan sumber daya manusia sebanyak 16.440 orang untuk bidang semikonduktor dalam tahun ini.

Pemerintah juga akan membantu rencana investasi fasilitas swasta senilai 66 triliun won agar dapat dijalankan dengan lancar di tahun ini.