Pemerintah Korea Selatan akan mengambil bagian dalam penerapan sanksi terhadap Rusia jika negara itu menyerang Ukraina. 

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Kamis (24/02) menyatakan bahwa di tengah kondisi Rusia tampak segera menginvasi Ukraina, pemerintah sedang membahas penanggulangan bersama negara-negara sahabat, termasuk Amerika Serikat. 

Kementerian itu menambahkan bahwa jika Rusia melakukan invasi, kendati masyarakat internasional telah berulang kali memperingatkan untuk tidak melakukan hal tersebut, maka pemerintah Korea Selatan akan berpartisipasi dalam penerapan sanksi terhadap Rusia, seperti pembatasan ekspor.

Diteruskannya, pemerintah akan meninjau dan membantu segala yang diperlukan untuk meminimalkan kerugian terhadap perekonomian dan perusahaan Korea Selatan akibat sanksi internasional yang diterapkan.

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Cheongwadae membahas kondisi Ukraina dan tindak penanggulangan terkait dalam rapat Dewan Keamanan Nasional (NSC) pada Kamis (24/02).

Dalam kesempatan itu, para peserta rapat meninjau kembali langkah-langkah untuk mengamankan warga dan perusahaan Korea Selatan melalui sistem darurat yang dikelola 24 jam sehari.

Di dalamnya termasuk rencana evakuasi darurat bagi warga Korea Selatan di wilayah setempat, pengoperasian layanan konsultasi terkait rantai pasokan dan investasi perdagangan, serta hal lainnya.

Hingga Kamis (24/02), sebanyak 64 orang warga Korea Selatan masih berada di Ukraina dan sejumlah 36 orang di antaranya akan meninggalkan Ukraina setelah tanggal 24 Februari ini. 

NSC dalam rapat tersebut memutuskan untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara terkait  dalam hal informasi dan penanggulangan krisis.