Korea Utara mengatakan pada hari Senin (28/02) bahwa pihaknya telah melaksanakan uji coba penting dalam pengembangan satelit pengintai pada sehari sebelumnya.
Surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun, melaporkan bahwa Lembaga Pengembangan Kedirgantaraan Nasional dan Akademi Ilmu Pertahanan telah melakukan pencitraan vertikal dan miring di area tertentu di bumi dengan kamera yang akan dimuat di satelit pengintai pada hari Minggu (27/02).
Media tersebut menguraikan bahwa pengujian itu mengonfirmasi karakteristik dan akurasi operasi sistem pencitraan resolusi tinggi, sistem transmisi data, dan sistem kontrol postur. Ditambahkan pula, uji coba itu sangat penting dalam pengembangan satelit pengintai.
Media pemerintah itu juga merilis foto Semenanjung Korea yang diambil dari luar angkasa.
Pengoperasian satelit pengintai militer tampak merupakan salah satu tujuan utama pertahanan nasional yang didorong Korea Utara dalam pertemuan kedelapan Partai Buruh pada bulan Januari lalu.
Telebih lagi pengembangan satelit pengintai menjadi kesempatan untuk menguji peluncuran untuk rudal balistik antar-benua (ICBM), sebagaimana keduanya menggunakan teknologi peluncuran roket jarak jauh.
Dikatakan bahwa teknologi yang digunakan untuk mengembangkan roket jarak jauh dan ICBM hampir sama.
Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah meluncurkan satu rudal balistik yang diduga merupakan rudal jarak menengah dari sekitar wilayah Sunan di Pyongyang pada Minggu pukul 07.51 pagi waktu Korea.