Jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan tercatat sebanyak 219.241 kasus hingga Rabu (02/03) dini hari.
Angka tersebut mencatatkan rekor tertinggi sejak pandemi mulai merebak di Korea Selatan. 

Meroketnya jumlah kasus positif COVID-19 tersebut juga menyebabkan jumlah warga yang melakukan perawatan mandiri di rumah meningkat menjadi 820.678 orang.
 
Di tengah lonjakan jumlah kasus COVID-19 tersebut, pemerintah Korea Selatan kembali mengumumkan bahwa semua warga Korea Selatan yang tertular virus corona akan dapat menggunakan hak suara mereka yang dijamin oleh konstitusi dalam pemilihan umum presiden Korea Selatan 2022 yang jatuh pada tanggal 9 Maret.
 
Sebelumnya pada 16 Januari, Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik diubah, sehingga memungkinkan para pasien COVID-19 yang tengah menjalani masa karantina dan isolasi juga dapat memberikan suara dalam pemilihan umum mendatang.
 
Menurut rencana pemerintah, pemilih yang terkonfirmasi positif COVID-19 diperbolehkan untuk untuk bepergian ke luar rumah pada hari kedua pemungutan suara awal, yakni tanggal 5 Februari, dan pada hari pemungutan suara untuk pemilihan umum presiden pada 9 Maret.

Mereka dapat mengunjungi tempat pemungutan suara dengan membawa kartu identitas, seperti KTP, dan memberikan suara mereka di bilik suara khusus yang disediakan secara terpisah.  
 
Sementara itu, pemerintah mengatakan pihaknya baru saja menetapkan 26 rumah sakit khusus untuk perawatan bagi pasien anak-anak yang terpapar virus corona.
 
Pemerintah mengambil langkah tersebut akibat terulangnya kembali kasus bayi dan anak kecil yang meninggal dunia akibat kurangnya perawatan COVID-19 bagi mereka.