Ketua Badan Negosiasi Perdagangan Korea Selatan, Yeo Han-koo, menyampaikan pihaknya sesegera mungkin akan membuat kesepakatan untuk pengeucalian Korea Selatan dari Aturan Produk Asing Langsung (FDPR) yang merupakan tindakan pengendalian ekspor Amerika Serikat (AS) ke Rusia.
Yeo, yang tengah melawat ke Meksiko, akan berangkat ke Amerika Serikat pada hari Kamis (03/03) untuk bertemu dengan pejabat tinggi Kementerian Perdagangan AS guna membahas pengecualian Korea Selatan dari FDPR.
Dia juga dijadwalkan bertemu dengan rekannya dari AS dalam minggu ini untuk kembali memastikan agar Korea Selatan masuk dalam daftar negara yang dikecualikan dari FDPR yang difokuskan pada Rusia.
Saat ini, sejumlah 32 negara dibebaskan dari FDPR Washington yang ditujukan ke Rusia, termasuk 27 negara Uni Eropa, Inggris, Jepang, Australia, Kanada serta Selandia Baru. Namun, Korea Selatan adalah satu-satunya sekutu utama AS yang tidak dikecualikan dari daftar tersebut.
FDPR merujuk pada larangan ekspor produk yang dibuat oleh perusahaan asing di luar AS dengan menggunakan perangkat lunak atau desain yang berada di bawah kontrol keamanan nasional AS.
Sebelumnya, Korea Selatan dan AS telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi secara virtual untuk membahas pengecualian Korea Selatan dari FDPR pada 1 Maret kemarin.
Ketua Yeo menambahkan, dalam situasi saat ini, penting bagi perusahaan dalam negeri untuk mengurangi ketidakpastian sebisa mungkin dan meminimalkan biaya sebanyak mungkin.