Komite Rekonsiliasi Masa Lalu untuk Kebenaran dan Rekonsiliasi, yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia atas para nelayan yang telah kembali setelah diculik oleh Korea Utara di pantai timur, mewawancarai para korban pada Rabu (02/03).

Ketua komite tersebut, Jung Geun-Sik, di kantor Provinsi Gangwon-do pada Rabu (02/03) menemui enam orang korban yang tergabung dengan perhimpunan warga sipil untuk memastikan kebenaran nelayan yang kembali setelah diculik Korea Utara di pantai timur.

Dalam pertemuan itu, Jung mengatakan pihaknya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan mealui upaya warga sipil tersebut, dan akan melakukan penyelidikan yang berarti.

Gubernur Provinsi Gangwon-do Choi Moon-soon yang menghadiri pertemuan tersebut berjanji menolong para korban dengan mendirikian pusat dukungan di seluruh povinsi guna mencari nelayan korban pelanggaran HAM.

Sebelumnya, pada tanggal 22 Februari, komite tersebut telah menggelar rapat dan memutuskan penyelidikan atas kerugian yang dialami para nelayan yang pernah diculik oleh Korea Utara.

Penyelidikan itu dilakukan atas 39 kasus dari sejumlah 982 orang nelayan dan 109 kapal yang telah kembali dari Korea Utara setelah diculik selama periode tahun 1965 - 1972.