Indeks harga konsumen Korea Selatan pada bulan Februari naik 3,7 persen, terus mencatatkan pertumbuhan di kisaran 3 persen selama lima bulan berturut-turut.
Menurut Badan Pusat Statistik Nasional Korea, indeks harga konsumen bulan Februari tercatat sebesar 105,3 poin, meningkat 3,7 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya.
Harga produk industri naik 5,2 persen, khsuusnya harga produk petroleum naik 19,4 persen.
Harga produk hasil pertanian, peternakan dan perikanan naik 1,6 persen dan harga produk jasa naik 3,1 persen.
Akibat kenaikan harga produk yang cukup tinggi, pertama kali dalam lima tahun, pemerintah mengadakan pertemuan menteri guna membahas langkah-langkah untuk menstabilkan harga konsumen.
Pemerintah memutuskan memperpanjang masa pemangkasan pajak bahan bakar sebesar 20 persen hingga bulan Juli, dari yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada akhir bulan April.
Selain itu, pemerintah mengatur tarif untuk beberapa produk, seperti biji-bijian, kentang, dan lainnya, yang dinilai berisiko tinggi dari segi harga dan pasokan akibat serangan Rusia ke Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Hong Nam-ki mengatakan bahwa stabilisasi harga konsumen sulit tercapai hanya dengan langkah pemerintah saja. Oleh karena itu, dia mendesak perusahaan-perusahaan terkait untuk secara aktif berupaya menstabilkan harga konsumen.