Pada hari Senin (07/03), hari keempat kebakaran hutan besar di Korea Selatan, petugas pemadam kebakaran bekerja keras menahan penyebaran api dari kebakaran yang terjadi di daerah pesisir timur tersebut.

Dilaporkan bahwa pihak berwenang telah mengerahkan 95 helikopter, lebih dari 780 kendaraan pemadam kebakaran, serta hampir 18 ribu petugas pemadam kebakaran, pejabat polisi, tentara dan pegawai negeri untuk mengatasi kobaran api.

Dinas Kehutanan Korea Selatan (KFS) berupaya memadamkan titik api utama pada hari ini karena kondisi cuaca diperkirakan akan memburuk mulai Selasa (08/03) sore.

Kebakaran dimulai pada Jumat (04/03) pagi di sebuah jalan dekat gunung di Uljin dan pada sore hari api menyebar ke utara ke kota tetangganya, Kota Samcheok, akibat angin kencang dan cuaca kering.

Api semakin menyebar ke wilayah selatan Uljin pada hari Sabtu (05/03), dan bergerak menuju Habitat Pinus Geumgang di Uljin, sebuah situs warisan alam pada hari Minggu (06/03).

Otoritas kehutanan setelah bekerja semalaman akhirnya berhasil mencegah kobaran api mencapai situs warisan alam dan daerah pemukiman.

Namun demikian, kebakaran tersebut merusak beberapa situs budaya, termasuk Eodalsan Bongsudae, suar sinyal kebakaran dari zaman Kerajaan Goryeo di Provinsi Gangwondo.

Kebakaran hutan tersebut diperkirakan telah menghancurkan lebih dari 16 ribu hektar hutan hingga Senin (07/03) pagi.

Menurut data pemerintah, pada Senin (07/03) pukul 06.00, kebakaran telah menghanguskan sekitar 12.039 hektar hutan di Uljin, 656 hektar di Samcheok, 1.900 hektar di Gangneung, 2.100 hektar di Donghae, dan 80 hektar di Yeongweol.

Tidak terdapat laporan korban jiwa, namun 512 fasilitas hancur dilahap kobaran api.