Pemerintah Korea Selatan memutuskan akan melepaskan cadangan minyak sebanyak 4,42 juta barel dari cadangan minyak strategis nasional untuk mengurangi dampak gangguan pasokan minyak global menyusul invasi Rusia ke Ukrania.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Energi Korea Selatan mengatakan bahwa keputusan itu dibuat melalui konsultasi dengan Badan Energi Internasional (IEA).
Negara-negara anggota IEA sebelumnya telah sepakat untuk melepaskan total 61,71 juta barel dari cadangan minyak darurat, dan 4,42 juta barel di antaranya akan dilepaskan oleh Korea Selatan.
IEA memperkirakan tersapat kemungkinan kekurangan pasokan yang dipicu oleh gangguan logistik di wilayah Laut Hitam, pengecualian Rusia dari sistem pembayaran antar-bank global SWIFT, dan produksi yang dikendalikan oleh OPEC Plus.
Kementerian Perindustrian Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya masih memiliki jumlah cadangan minyak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 90 hari tanpa adanya impor dari luar negeri.