Korea Selatan dan sepuluh negara lainnya menyatakan penyesalan atas sikap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang bungkam mengenai serangkaian peluncuran rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara.
Duta Besar untuk PBB dari sebelas negara, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Senin (07/03), setelah pertemuan tertutup DK PBB di New York, AS.
Dewan Keamanan PBB membahas tanggapan terhadap peluncuran rudal Korea Utara, tetapi gagal mengadopsi pernyataan resmi akibat penentangan dari China dan Rusia.
Setelah pertemuan tersebut, Duta Besar untuk PBB dari sebelas negara tersebut membuat pernyataan yang berbunyi bahwa sementara Korea Utara meningkatkan tindakan destabilisasinya, Dewan Keamanan tetap diam.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa setiap peluncuran rudal balistik yang tidak ditindaki oleh Dewan Keamanan PBB mengikis kredibilitas dewan itu sendiri dalam penanganan Korea Utara dan merusak rezim non-proliferasi global.
Pernyataan bersama itu mendesak semua anggota Dewan Keamanan PBB untuk "berbicara dengan satu suara" untuk mengutuk tindakan berbahaya dan melanggar hukum tersebut.