Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan pada hari Kamis (10/03) waktu setempat bahwa sistem rudal balistik antar-benua (ICBM) tipe baru ditemukan dalam uji coba rudal Korea Utara pada tanggal 27 Februari dan 5 Maret lalu.
Peluncuran tersebut diklaim oleh Korea Utara dilakukan untuk pengembangan satelit pengintai.
Seorang pejabat senior Gedung Putih di Amerika Serikat menjelaskan bahwa sistem ICBM tersebut telah diluncurkan dalam parade militer memperingati berdirinya Partai Korea Utara pada Oktober 2020 dan di Pameran Pengembangan Pertahanan Pyongyang pada Oktober tahun lalu. Sistem rudal yang dimaksud adalah yang terdapat pada Hwasong-17.
AS menganalisis bahwa Korea Utara menyamarkan peluncuran uji coba ICBM sebagai peluncuran satelit.
Namun, kedua peluncuran tersebut dinilai tidak menunjukkan jangkauan atau kemampuan sistem ICBM yang baru.
Pemerintah AS mengkritik uji coba rudal tersebut, dan memberikan peringatan akan penjatuhan sanksi baru agar Korea Utara tidak dapat memperoleh bahan material atau teknologi yang diperlukan untuk pengembangan senjata.
Selain itu, pemerintah AS mendesak Korea Utara untuk segera berdialog, dan Presiden Biden bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya berharap agar kerja sama yang lebih kuat di bidang keamanan, ekonomi, COVID-19, perubahaan iklim, serta lainnya dapat terlaksana di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Yoon Suk Yeol.