Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan pada hari Jumat (11/03) waktu setempat, menyatakan pihaknya akan menjatuhkan sanksi baru agar Korea Utara tidak dapat memperoleh bahan material atau teknologi yang diperlukan untuk pengembangan senjata.
Langkah tersebut diambil setelah adanya perintah untuk mengetatkan pengawasan di Laut Barat dan menaikkan kondisi kesiapsiagaan terhadap peluncuran rudal di sekitar Semenanjung Korea.
AS menilai Korea Utara akan segera kembali melakukan uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) dalam waktu dekat, dan mendesak Korea Utara untuk segera berdialog, serta dikatakan bahwa Presiden Biden bersedia untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya mengharapkan kerja sama yang lebih kuat di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa aliansi antara Korea Selatan dan AS merupakan pilar utama untuk perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di wilayah Indo-Pasifik dengan didasari pada kerja sama erat di bidang ekonomi dan persahabatan antara masyarakat kedua negara.
Ditambahkan pula, AS berharap kerja sama antara kedua negara di sektor perubahaan iklim, COVID-19, ekonomi, rantai pasokan, keamanan, dan lainnya akan semakin dalam.