Pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa kesulitan di bidang keuangan, pembayaran, dan logistik terkait ekspor menjadi nyata akibat pembatasan ekspor ke Rusia dan sanksi keuangan AS ke Rusia.
Wakil Pertama Menteri Strategis dan Keuangan Korea Selatan Lee Eok-won membuka rapat satuan tugas untuk manajemen darurat krisis Ukraina, dan menjelaskan bahwa muncul berbagai masalah di bidang keuangan karena kendala dalam proses pengiriman dana ekspor dan impor, biaya pendidikan ke luar negeri, serta lainnya.
Di bidang ekspor, terjadi penangguhan pembayaran biaya ekspor, kemerosotan tranksaksi, dan lainnya. Selain itu, pengiriman untuk biaya pendidikan ke Rusia ditangguhkan atau ditolak, termasuk pengiriman gaji bagi para diplomat di Rusia.
Selain itu,penerimaan kargo ekspor ditolak akibat pembatasan masuk di pelabuhan Ukraina, dan pasokan suku cadang atau pengoperasian pabrik setempat juga mengalami gangguan akibat pengurangan jalur transportasi kargo dengan kapal dan pesawat, serta penghentian operasi kereta api trans Siberia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah akan memberikan informasi kepada para warga dan pelajar Korea Selatan di Rusia agar dapat memanfaatkan bank Korea Selatan setempat dan sistem pengiriman dana melalui kantor diplomasi di luar negeri.
Pemerintah juga akan memberikan dukungan dana kepada perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan dan mendukung pencarian tujuan ekspor alternatif.
Pengaruh pasokan energi, bahan baku, dan lainnya ke Korea Selatan masih belum serius, namun perlu diambil langkah untuk menghadapi perkembangan situasi ke depan, termasuk langkah menstabilkan situasi terkait.