Di tengah berbagai prediksi terkait persiapan peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) Korea Utara, sebuah fasilitas beton berskala besar ditemukan di Bandara Sunan, Pyongyang.
Voice Of America (VOA) melaporkan temuan ini pada Selasa (15/03) waktu setempat, bahwa foto satelit yang diambil Planet Labs tanggal 12 Maret lalu menunjukkan pemasangan dua unit fasilitas raksasa yang diperkirakan sebagai situs beton.
Fasilitas tersebut memiliki lebar 50 meter, dengan panjang masing-masing 220 meter dan 100 meter.
Fasilitas ini ditemukan di sekitar lajur pacu utara Bandara Sunan, Pyongyang, dan diperkirakan akan digunakan sebagai penyangga untuk rudal yang diluncurkan dari kendaraan peluncur misil yang bisa dipindah-pindahkan atau Transporter Erector Launcher (TEL).
Fasilitas ini sendiri diperkirakan telah dipasang antara tanggal 8-9 Maret lalu.
Sebelumnya, Korea Utara juga telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-17 pada tanggal 27 Februari dan 5 Maret dari tempat yang sama.
Penyangga beton tersebut biasa dipasang untuk mencegah rusaknya peluncur atau perubahan orbit misil ketika meluncurkan misil di tempat dimana fondasi tanah tidak kuat.
Seorang peneliti senior dari Rand Cooperation di AS, Bruce Bennett turut menyatakan bahwa apabila TEL mengangkut misil yang penuh bahan bakar, maka TEL tidak akan memadai menyangga bebannya sehingga dibutuhkan penyangga saat tengah meluncurkan ICBM.
Bennet menambahkan, bahwa pemasangan penyangga beton untuk peluncuran misil berarti sistem peluncuran misil Korut tidak memadai termasuk kualitas TEL-nya.