Kepala Staf Gabungan Militer AS di Korea Selatan (JCS) menyatakan bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat terus menjaga kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) dan uji coba nuklir Korea Utara.
JCS mengatakan hal ini pada Selasa (15/03) bahwa otoritas intelijen kedua negara terus memantau pergerakan terkait Korea Utara berdasarkan kerja sama erat dan kesiapsiagaan yang seksama.
Adapun terkait temuan penyangga beton di Bandara Sunan, Pyongyang yang dilaporkan media AS, seorang pejabat JCS menyatakan pihaknya tidak menegaskan isi analisis satelit komersial swasta secara resmi, meski terus juga mencermati perkembangan situasi.
Sebelumnya, Voice Of America (VOA) melaporkan bahwa foto satelit yang diambil Planet Labs tanggal 12 Maret lalu menunjukkan pemasangan dua unit fasilitas raksasa yang diperkirakan sebagai situs beton.
Fasilitas tersebut memiliki lebar 50 meter, dengan panjang masing-masing 220 meter dan 100 meter.
Fasilitas ini ditemukan di sekitar lajur pacu utara Bandara Sunan, Pyongyang, dan diperkirakan akan digunakan sebagai penyangga untuk rudal yang diluncurkan dari kendaraan peluncur misil yang bisa dipindah-pindahkan atau Transporter Erector Launcher (TEL).
Militer Korea Selatan berpendapat bahwa Korea Utara mampu meluncurkan misil di wilayah sekitar Bandara Sunan.
Selain itu, pihaknya terus memantau tempat uji coba nuklir Punggyeri secara intensif karena tempat yang rusak pada empat tahun lalu itu terpantau tengah difungsikan kembali oleh Korea Utara.