Korea Utara dilaporkan telah melakukan uji coba rudal balistik yang diduga jenis rudal balistik antar-benua (ICBM) tipe baru pada Rabu (16/03) pagi hari, namun gagal sesaat setelah diluncurkan. 

Diketahui bahwa misil tersebut meledak di udara pada ketinggian kurang dari 20 kilometer pasca diluncurkan.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembakkan proyektil yang dianggap rudal balistik dari wilayah Sunan, Pyongyang pada sekitar pukul 09.00 hari Rabu (16/03) dan juga meyakini uji coba rudal itu akhirnya gagal untuk mencapai ketinggian tertentu. 

Korea Utara telah menguji coba kemampuan sistem ICBM baru dari lapangan terbang Sunan tersebut sebanyak dua kali, yakni 27 Februari dan 5 Maret. 

Peluncuran ini merupakan peluncuran kesepuluh dalam tahun ini dan terjadi hanya 11 hari setelah uji coba teknologi ICBM baru terakhir pada 5 Maret lalu. 

Sementara itu, pada Rabu (16/03) waktu setempat, Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) resmi memprotes Korea Utara yang kembali meluncurkan rudal balistik. 

Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik mengatakan bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi penembakan rudal balistik oleh Korea Utara dan tengah melakukan pembicaraan yang erat dengan sekutu regional, termasuk Korea Selatan dan Jepang. 

Ditambahkan pula bahwa Washington turut mengutuk keras tindakan Korea Utara yang memicu tambahan ketidakpastian situasi dan mendesak Pyongyang menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.