Pemerintah Korea Selatan akan menerapkan tarif kuota nol persen untuk neon, xenon, dan kripton yang merupakan unsur-unsur gas mulia yang digunakan dalam proses semikonduktor mulai bulan depan.
Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan dan Strategi Korea Selatan Hong Nam-ki mengumumkan hal itu dalam rapat komite penanggulangan ekonomi darurat di kantor pemerintah di Seoul pada Kamis (17/03).
Tarif kuota tersebut diturunkan dari sebelumnya sebesar 5,5 persen.
Bersama dengan itu, pemerintah akan meningkatkan kuota untuk jelai yang akan menggantikan pakan jagung hingga sebanyak 250 ribu ton. Sebelumnya, pemerintah berencana meningkatkan kuota jelai sebanyak 60 ribu ton menjadi 100 ribu ton.
Hong menambahkan bahwa permintaan untuk penerapan tarif kuota atas ferro-titanium, aluminium strip, serta timah dan tembaga untuk otomotif akan secepat mungkin diputuskan.
Keputusan pemerintah itu diambil untuk menanggulangi dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah mengumumkan bahwa ekspor Korea Selatan ke Rusia telah menurun sebanyak 11 persen, sementara ekspor ke Ukraina turun sebesar 99 persen.
Terkait hal itu, Hong mengatakan bahwa dampak invasi Rusia ke Ukraina telah mulai terlihat di bidang ekonomi riil, seperti dengan adanya peningkatan harga barang akibat kenaikan harga minyak dunia, dan perluasan besaran dampaknya pun menjadi kekhawatiran jika kondisi serupa berlangsung dalam jangka panjang.
Sementara itu, pemerintah merekomendasikan kepada mereka yang ingin mengirimkan uang kepada anggota keluarganya di Rusia untuk menggunakan rekening Kedutaan Besar Korea Selatan di Rusia.