Perdana Menteri (PM) Korea Selatan Kim Boo-kyum mengungkapkan sekitar satu atau dua minggu ke depan akan menjadi titik balik penangangan krisis pandemi COVID-19.

Dalam sebuah rapat penanggulangan pandemi pada hari Rabu (23/03), Kim mengatakan dia yakin pemerintah akan dapat mendorong laju penurunan penyebaran pandemi dan meminimalkan jumlah korban serta bertahan dengan baik di masa sulit saat ini melalui pelaksanaan langkah-langkah penanganan yang telah disiapkan. 

PM Kim melanjutkan bahwa Stealth Omicron atau BA.2, yang merupakan turunan dari varian Omicron, saat ini telah mendominasi kasus penularan di Korea Selatan dengan catatan lebih dari 40 persen dari total penambahan kasus baru. 

Namun demikian, dia mengatakan bahwa varian BA.2 memiliki daya transmisi yang sedikit lebih tinggi daripada varian Omicron, tetapi tidak terdapat perbedaan dalam tingkat keparahan penyakit dan tingkat rawat inap. Ditambahkannya, pencegahan penyakit atau vaksin yang ada saat ini memiliki efek yang sama terhadap varian baru tersebut, sehingga sistem karantina yang diterapkan saat ini dapat merespons secara memadai.

PM Kim juga menjabarkan bahwa otoritas kesehatan telah mengamankan sekitar 33.000 unit tempat tidur untuk pasien COVID-19, dan tingkat okupansi tempat tidur bagi pasien kritis pun berada dalam kondisi stabil, tercatat sebesar 60 persen. 

Kim melanjutkan dengan menghimbau agar para tenaga medis lokal dilapangan memberikan penanganan khusus yang diperlukan bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan penanganan darurat atau khusus, atau yang memiliki penyakit bawaan yang lebih serius.