Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggelar pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC) untuk membahas tindak penanggulangan terkait peluncuran proyektil yang dilakukan Korea Utara pada Kamis (24/03).

Juru Bicara Kantor Kepresidenan Park Kyung-mee menyampaikan hal itu kepada para wartawan melalui pesan SMS pada Kamis (24/03).

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam laporan ke wartawan pada Kamis (24/03) pukul 14.38 menyampaikan bahwa Korea Utara telah meluncurkan sebuah proyektil yang belum teridentifikasi ke arah Laut Timur.

JCS menerangkan bahwa proyektil itu diperkirakan merupakan rudal balistik jarak jauh.

Dikemukakan bahwa terdapat kemungkinan Korea Utara kali ini melakukan uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) baru, Hwasong-17.

Ketika Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah pada 30 Januari, Presiden Moon menggelar pertemuan NSC dan mengkritik langkah Korea Utara tersebut bertentangan dengan upaya masyarakat internasional untuk denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea, sekaligus melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pada saat itu, Presiden Moon menyatakan bahwa Korea Utara akan melanggar moratorium peluncuran nuklir dan ICBM yang ditetapkannya, jika pihak Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah.