Meskipun dilaporkan bahwa perusahaan-perusahaan Korea Selatan mengalami kerugian akibat krisis Ukraina, namun dikonfirmasi tidak tersapat gangguan pasokan bahan baku. 

Selain itu, kerugian perusahaan Korea Selatan yang dikibatkan oleh karantina wilayah di China juga tidak besar, sebagaimana kondisi pandemi COVID-19 di China semakin stabil. 

Wakil Pertama Meneri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Lee Eog-won memeriksa pengaruh sanksi terhadap Rusia, kebijakan karantina COVID-19 di China, dan lainnya dalam rapat hari Jumat (25/03).

Korea Selatan akan membatasi ekspor 57 item non-strategis ke Rusia dan Belarus mulai Sabtu (26/03). 

Pemerintah telah mendistribusikan pedoman tentang langkah-langkah baru tersebut, termasuk daftar produk ekspor yang diizinkan untuk transaksi di sektor energi, hasil pertanian dan perikanan, serta medis. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan dana bantuan darurat kepada perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan ekspor akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Walaupun harga energi tetap tinggi, namun impor energi yang telah dijadwalkan dan pemasokan bahan baku berjalan lancar. 

Pemerintah akan mengambil langkah yang tepat dengan terus memantau situasi global termasuk krisis Ukraina dan China secara seksama.