Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kegiatan restorasi yang teridentifikasi di fasilitas uji coba nuklir Punggyeri di Korea Utara.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Boo Seung-chan menyampaikan dalam pengarahan pers pada hari Senin (28/03) bahwa di situs uji coba nuklir Punggyeri dideteksi kegiatan yang dianalisis merupakan bagian dari restorasi lorong terowongan.
Dilaporkan bahwa terdapat indikasi perbaikan pada dua dari empat lorong terowongan di situs nuklir Punggyeri yang sedang direstorasi.
Pada Mei 2018, Korea Utara mengumumkan pengeboman terowongan ke-2 hingga ke- 4, namun baru-baru ini terdeteksi adanya indikasi penggalian di terowongan nomor 3 dan 4, khususnya dilaporkan bahwa restorasi terpusat pada lorong terowongan nomor 3.
Kementerian menambahkan bahwa otoritas militer Korea Selatan dan Amerika Serikat tetap memantau pergerakan Korea Utara melalui kerja sama yang erat.
Sehubungan dengan video peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) Korea Utara, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengevaluasi bahwa berbeda dari sebelumnya, video itu dibuat dengan lebih dramatis untuk menyoroti kinerja dan implikasi dari peluncuran tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Unifikasi Lee Jong-joo dalam pengarahan pers pada Senin (28/03) menanggapi mengenai video yang ditayangkan oleh Televisi Pusat Korea Utara (KCTV) pada 25 Maret, sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik yang diklaim sebagai ICBM jenis baru Hwaseong-17.
Lee mengungkapkan bahwa terlepas dari apapun niat Korea Utara, rezim itu harus segera menghentikan semua provokasi yang memicu ketegangan di Semenanjung Korea, termasuk peluncuran ICBM, serta kembali ke jalur dialog dan bernegosiasi seperti yang telah diusulkan oleh Korea Selatan dan komunitas internasional.