Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) yang dilakukan Korea Utara pada tanggal 24 Maret tampaknya merupakan versi modifikasi dari Hwasong-15 yang telah ada, bukan jenis baru Hwasong-17 seperti yang diklaim oleh Korea Utara.
Sebuah surat kabar harian AS, The Washington Post, pada hari Senin (28/03) waktu setempat, mengutip seorang pejabat AS, melaporkan bahwa rudal yang baru-baru ini diluncurkan oleh Korea Utara tampaknya merupakan versi modifikasi dari Hwasong-15, yang sedikit lebih kecil dan lebih tua dari rudal Hwasong-17.
Ditambahkan pula, Hwasong-15 versi baru ini telah dimodifikasi untuk dapat terbang pada ketinggian yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih jauh daripada peluncuran pada uji coba terakhir yang dilakukan pada 2017.
Pejabat itu mengatakan uji coba peluncuran kali ini menunjukkan bahwa Korea Utara telah membuat kemajuan bertahap dalam meningkatkan kemampuan ICBM-nya.
The Washington Post juga melaporkan pandangan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno Pemerintah bahwa rudal yang diluncurkan Korea Utara kali ini adalah rudal ICBM kelas baru dan hingga saat ini tidak terdapat perubahan dalam analisis tersebut.
Sebelumnya, Korea Utara pada 25 Maret mengklaim pihaknya telah berhasil meluncurkan ICBM jenis baru 'Hwasong-17'.
Namun, beberapa pihak mempertanyakan klaim Korea Utara tersebut berdasarkan foto satelit, prakiraan cuaca, dan gambar yang dirilis oleh Korea Utara pada hari peluncuran.
Militer Korea Selatan juga mengatakan melalui analisis berbagai informasi dan sumber yang ada, pihaknya sejak awal secara tentatif menyimpulkan bahwa ICBM tersebut adalah Hwasong-15.