Prospek ekonomi dalam negeri Korea Selatan negatif untuk bulan depan akibat harga bahan baku yang diperkirakan akan naik dan kerugian selisih nilai tukar valuta asing yang dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Asosiai Pengusaha Korea Selatan pada hari Rabu (30/03) merilis proyeksi Indeks Survei Bisnis (BSI) terhadap 600 perusahaan berdasarkan penjualan, menunjukkan prediksi BSI untuk bulan April tercatat sebesar 99,1.
BSI tampak kembali jatuh dalam sebulan, setelah sempat menunjukkan sentimen positif dengan melampaui 100 poin pada bulan Maret ini.
BSI yang lebih tinggi dari 100 berarti lebih banyak pandangan positif terhadap prospek pertumbuhan, sementara BSI yang lebih rendah dari 100 menunjukkan lebih banyaknya pandangan negatif.
Prediksi BSI untuk April di sektor perekrutan tenaga kerja, investasi dan permintaan domestik dinilai positif, sedangkan BSI di sektor ekspor dan kondisi finansial diperkirakan akan menderita perlambatan.
Asosiasi Pengusaha Korea Selatan menganalisis bahwa lonjakan harga bahan baku global akibat krisis Ukraina yang berkepanjangan dan pembatasan ketat akibat pandemi COVID-19 di beberapa kota di China, seperti Shanghai, berdampak negatif pada ekspor dan profitabilitas perusahaan, sehingga juga mempengaruhi prospek pertumbuhan dalam negeri.
Adapun, dengan dimasukkannya Korea Selatan dalam daftar negara 'tidak bersahabat' oleh Rusia, diperkirakan terdapat kemungkinan perusahaan-perusahaan Korea Selatan akan mengalami kerugian akibat selisih nilai tukar mata uang asing, jika pembayaran untuk ekspor ke Rusia dibayarkan dalam rubel.