Penambahan jumlah kasus COVID-19 di Korea Selatan kembali naik ke kisaran 400.000 kasus dalam sepekan, dengan laporan 424.641 kasus penularan harian pada Rabu (30/03) dini hari.
 
Otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan penularan varian Omicron telah mulai menunjukkan tren penurunan, namun tetap menyerukan kewaspadaan masyarakat, sebagaimana jumlah kasus kematian akibat virus corona bertambah 432 kasus pada sepanjang hari kemarin. Angka ini merupakan rekor kedua tertinggi sejak tercatat 470 kasus pada 24 Maret lalu.
 
Jumlah pasien kritis juga bertambah 86 orang dalam sehari, sehingga total jumlah pasien kritis tetap berada di kisaran seribu orang selama 23 hari berturut-turut.
 
Tingkat okupansi tempat tidur di ruang unit perawatan intensif (ICU) mencapai 66,4 persen dan dilaporkan masih tersedia 949 tempat tidur bagi pasien kritis akibat COVID-19.
 
Dengan sekitar 1,71 juta orang tengah menjalani perawatan mandiri di rumah, pemerintah mengumumkan akan menambah jumlah pusat perawatan rawat jalan bagi pasien COVID-19, dari 279 pusat perawatan yang tersedia saat ini.
 
Adapun pemerintah kini tengah mengumpulkan pendapat dari berbagai lapisan masyarakat untuk melakukan penyesuaian aturan jaga jarak sosial yang dijadwalkan akan diumumkan pada 1 April.
 
Di bawah protokol kesehatan yang berlaku saat ini, pertemuan tatap muka dibatasi hingga maksimal delapan orang, serta kafe dan restoran diizinkan beroperasi hingga pukul 23.00.
 
Para pakar meyakini terdapat sedikit pengaruh resvisi protokol kesehatan pada penyebaran penularan varian Omicron, namun peninjauan kembali atas sistem medis harus dilakukan untuk dapat menangani lonjakan jumlah pasien kritis dan kasus kematian akibat COVID-19.
 
Selain itu, pemerintah memutuskan untuk menambah pasokan obat oral COVID-19 Paxlovid buatan Pfizer sejumlah dosis bagi 276 ribu orang dan vaksinasi bagi anak berusia 5-11 tahun di Korea Selatan akan dimulai pada 31 Maret.