Pemerintah Korea Selatan memutuskan akan mulai mengembangkan pesawat siluman nirawak multifungsi dan mesin pesawat berdaya dorong tinggi, serta teknologi satelit orbit rendah dengan menggunakan proyektil berbahan bakar padat hingga tahun 2024 mendatang.
Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengumumkan 'Arah Promosi Proyek Teknologi Pertahanan Tantangan Masa Depan' tersebut dalam rapat pertama komite pengendalian proyek teknologi canggih dengan Kementerian Pertahanan dan perwakilan instansi-instansi terkait pada Rabu (30/03).
Proyek teknologi pertahanan tantangan masa depan merupakan proyek yang dipromosikan pemerintah untuk dengan segera mengembangkan delapan teknologi untuk inovasi di medan perang masa depan.
DAPA mengatakan pihaknya akan mempercepat pengembangan sistem pengawasan dan pengintaian luar angkasa.
Teknologi satelit orbit rendah dengan ketinggian di bawah 500 kilometer yang dapat dikelola dengan biaya rendah akan membuat militer memiliki kemampuan komunikasi satelit yang terpercaya dan jeda komunikasi yang pendek, selain akan dapat mengamankan kemampuan pengawasan dan pengintaian secara real time dengan biaya rendah.
Untuk proyek teknologi pertahanan tantangan masa depan itu, dana sebesar 266,4 miliar won telah dialokasikan untuk tahun ini, meningkat pesat dibandingkan anggaran di tahun 2019 sebesar 20 miliar won.
Ketua Bagian Proyek Kekuatan Militer Masa Depan DAPA, Choi Ho-cheon, mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu mengembangkan teknologi 'game-changer' dengan inovasi di medan perang masa depan, sehingga Korea Selatan dapat membuat lompatan ke depan sebagai negara maju kelas dunia dalam bidang teknologi pertahanan.