Adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengulangi kembali kritikannya terhadap pemimpin pertahanan Korea Selatan yang menyebut mengenai "serangan pendahuluan", tetapi menambahkan bahwa Korea Utara tidak memandang Korea Selatan sebagai musuh utama.

Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Kim Yo-jong mengatakan bahwa Korea Utara tidak akan menembakkan satu peluru pun ke Korea Selatan, dan Korea Utara tidak memandang Korea Selatan sebagai target serangan.

Menekankan bahwa Korea Utara adalah negara senjata nuklir, Kim dilaporkan mengatakan kedua Korea adalah negara serumpun yang tidak boleh saling berperang, menambahkan bahwa Korea Utara menentang perang.

Namun demikian, dalam pernyataan keduanya minggu ini, Kim kembali mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook, mengatakan bahwa menyebut Korea Utara sebagai musuh dan membahas kemungkinan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara adalah ide yang sangat berbahaya bagi militer Korea Selatan.

Suh mengatakan pada hari Jumat (01/04) bahwa militer Korea Selatan memiliki kemampuan untuk secara akurat dan cepat menyerang asal rudal Korea Utara yang ditembakkan serta fasilitas komando dan pendukungnya, jika terdapat tanda-tanda peluncuran rudal yang jelas.

Dalam pernyataan hari Selasa (05/04), Kim dilaporkan memperingatkan bahwa jika Korea Selatan memilih konfrontasi militer dengan Korea Utara, maka pasukan nuklir Korea Utara harus melaksanakan tugas mereka.

Kim dan seorang pejabat tinggi Korea Utara mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu (03/04) mengutuk pernyataan Suh dan memperingatkan bahwa Korea Utara akan menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korea Selatan, jika Korea Selatan terlibat dalam aksi militer berbahaya, seperti serangan pendahuluan.