Institut Pengembangan Nasional Korea (KDI) pada Kamis (07/04) merangkum kondisi ekonomi Korea Selatan dan menunjukkan bahwa risiko penurunan telah meningkat.
Laporan Tren Ekonomi edisi Maret menilai ketidakpastian ekonomi meningkat, sementara dalam laporan edisi April pihaknya menilai perekonomian Korea Selatan menghadapi risiko penurunan akibat buruknya kondisi eksternal sejak invasi Rusia ke Ukraina.
KDI menjelaskan bahwa harga konsumen di Korea Selatan akan naik secara signifikan karena lonjakan harga bahan baku, dan hal itu merintangi perekonomian Korea Selatan yang baru mulai pulih.
Menurut KDI, harga minyak mentah, nikel, dan gandum yang naik tajam mengakibatkan negara-negara maju menaikkan suku bunga, sehingga suku bunga pasar meningkat.
KDI menilai kondisi demikian berdampak negatif pada ekspor dan kenaikan suku bunga di dalam negeri Korea Selatan pun dipercepat.
Indeks sentimen perusahaan ekspor sangat menurun di bulan April, khususnya di bidang elektronik dan otomotif.
Sementara itu, pada 5 April, Bank Sentral Korea mengumumkan harga konsumen tahunan akan melebihi angka yang diperkirakan sebelumnya, serta Bank Pembangunan Asia menurunkan tingkat proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menjadi 3 persen dari sebelumnya 3,1 persen.