Penambahan jumlah kasus harian COVID-19 yang baru dikonfirmasi di Korea Selatan tercatat di kisaran 100 ribu kasus selama dua hari berturut-turut, dengan laporan 164.481 kasus pada Minggu (10/04) dini hari.
 
Angka tersebut turun hampir 70 ribu kasus dibandingkan sepekan sebelumnya.
 
Meski demikian, jumlah pasien kritis COVID-19 tetap berada di kisaran seribu orang, setelah bertambah 15 orang dalam sepanjang sehari sebelumnya, menjadi 1.114 orang.
 
Jumlah kasus kematian pun bertambah lebih banyak 329 jiwa dari sehari sebelumnya menjadi 19.000 kasus.
 
Otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan bahwa jumlah kasus harian terus turun, dan menambahkan bahwa kapasitas sistem medis telah berkembang. Oleh karena itu, diperkirakan jumlah pasien kritis dan kasus kematian akan menurun secara bertahap.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan penghapusan sebagian besar aturan terkait pandemi COVID-19, kecuali kewajiban mengenakan masker di dalam ruangan, jika jumlah pasien dengan gejala berat tidak melonjak dan sistem medis saat ini dapat tetap dikelola dengan stabil. 
 
Dilaporkan bahwa bersamaan dengan revisi aturan jaga jarak sosial yang akan diberlakukan mulai 18 April, pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah penanganan pasca-Omicron pada hari Jumat (15/04) mendatang. 

Melalui sistem baru tersebut, aturan COVID-19 diharapkan akan dilonggarkan lebih jauh, termasuk level penyakit menular COVID-19 akan disesuaikan untuk dapat ditangani dalam sistem perawatan umum. 

Adapun, rapid test antigen yang disediakan di tempat pemeriksaan secara gratis dihentikan mulai hari Senin (11/04) ini, namun warga lanjut usia dan orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19 tetap dapat mendapatkan tes PCR secara gratis.