Program berbagi vaksin global COVAX sebelumnya telah membatalkan pengiriman vaksin ke Korea Utara, namun kini kembali mengalokasikan sekitar 1,83 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 10 hari.
Menurut Dana Pendidikan Anak-Anak PBB (Unicef) pada hari Selasa(12/04), sejumlah 1.828.800 dosis vaksin COVID-19 dialokasikan untuk Korea Utara, namun jenis vaksin belum dipublikasikan.
Pada tahun ini, vaksin AstraZeneca sebanyak 1.288.800 dosis dan 252.000 dosis vaksin Novavax dialokasikan untuk Korea Utara, namun pihak Korea Utara belum menyatakan niat untuk menerima vaksin tersebut, sehingga pengalokasian vaksin dibatalkan pada awal bulan ini.
Radio Free Asia melaporkan pada tanggal 1 April bahwa COVAX tidak mengalokasikan vaksin untuk Korea Utara. Pada saat itu, juru bicara COVAX mengatakan bahwa apabila Korea Utara tidak menerima vaksin yang dialokasikan, maka vaksin tersebut diberikan ke negara lain.
Oleh karena itu, perhatian terfokus pada apakah pengalokasian kembali vaksin kali ini akan diterima oleh Kora Utara atau tidak.
Korea Utara telah mengendalikan perbatasannya selama lebih dari dua tahun untuk alasan karantina dan hanya menerima dukungan eksternal yang terbatas.
Dilaporkan hanya dua negara di dunia yang bahkan belum memulai dosis pertama vaksin COVID-19, yaitu Korea Utara dan Eritrea di Afrika.