Nilai impor Korea Selatan meroket dan mencatatkan angka tertinggi pada Maret 2022 di tengah melonjaknya harga minyak dan bahan-bahan mentah.
Berdasarkan data Bank of Korea hari Kamis (14/04), nilai impor Korsel tercatat indeks sebesar 148,8 poin pada bulan Maret, meningkat 7,3 persen dari bulan sebelumnya.
Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 1971, saat statistik ini mulai dicatatkan Korea Selatan. Adapun angka ini merupakan pemecahan rekor sebelumnya yang terjadi pada Maret 2012.
Peningkatan 7,3 persen nilai impor ini juga merupakan peningkatan antar bulan kedua tertinggi sejak Mei 2008, yang mencatatkan angka 10,7 persen. Adapun peningkatan nilai impor ini juga tercatat meningkat 35,5 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu indeks nilai ekspor turut melompat pada bulan Maret, meningkat sebesar 5,7 persen dari bulan sebelumnya dengan catatan 125,03 poin. Nilai ini merupakan nilai ekspor tertinggi sejak April 2009.
Peningkatan ini juga merupakan peningkatan antar-bulan tertinggi sejak Oktober 2008. Adapun nilai ekspor ini juga meningkat 22,8 persen dari tahun sebelumnya.
Nilai ekspor dan impor dicatatkan dalam statistik perkembangan antar-bulan setiap triwulan-nya. Kenaikan nilai ekspor dan impor ini juga berkaitan dengan melonjaknya harga minyak.
Harga minyak mentah Dubai yang merupakan rujukan utama Korsel, melonjak 20 persen dari bulan Februari. Adapun harga batu bara dan produk hilir mintak juga turut meningkat sebesar 19,1 persen pada bulan Maret.