Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) akan melakukan latihan militer gabungan musim semi pada pekan ini.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan pada Minggu (17/04) mengatakan bahwa kedua pihak memutuskan untuk melanjutkan latihan setelah melakukan pertimbangan secara komprehensif mengenai kondisi penyebaran COVID-19 dan pemeliharaan postur kesiapan tempur gabungan.
Ditambahkannya, kedua sekutu akan memulai latihan pos komando dengan simulasi komputer selama sembilan hari mulai hari Senin (18/04).
Latihan tersebut tidak termasuk manuver luar ruangan dan bersifat defensif dengan menggunakan simulasi komputer.
JCS mengutarakan latihan ini akan memberikan kesempatan untuk meningkatan kemampuan pelaksanaan operasi gabungan antara pasukan dari kedua negara guna semakin memperkuat postur pertahanan gabungan.
Sementara itu, media propaganda Korea Utara, Uriminzokkiri, mengklaim latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS tersebut meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Media Korea Utara lainnya, Meari, menyebut latihan militer tersebut kegilaan yang mengobarkan perang melawan Korea Utara dengan supremasi militer kekuatan asing.
Media itu melanjutkan bahwa militer Korea Selatan harus bertanggung-jawab atas segala konsekuensinya.